Berikut ini admin coba menjelaskan dan sekaligus menguji para pembaca setia Blog PIRDOT, tanpa panjang kali lebar kali tinggi berikut penjelasannya
Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan atau penyakit turunan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelinan genetik ini juga sering disebut sex linkage,
karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Dengan demikian prosentase
buta warna lebih besar pada pria dari pada wanita. Seorang pria yang
mendapatkan gen resesif penyebab buta warna tersebut dari ibunya sudah
menampakkan gejala buta warna. Sebaliknya, pada wanita yang hanya
mendapatkan sebuah gen resesif buta warna baik dari ayat atau ibunya
saja tidak mengalami gejala buta warna. Buta warna pada wanita terjadi
jika gen resesif tersebut berada dalam keadaan homozigot, artinya
mendapatkan warisan dari ayah dan ibunya sekaligus.
Pada
retina terdapat sel batang (basilus) yang peka terhadap hitam dan
putih, serta sel kerucut (konus) yang peka terhadap warna lainnya. Buta
warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami
perubahan, terutama sel kerucut. Sehingga mata tidak dapat mendeteksi warna yang kita lihat.
Buta
warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi,
dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan
sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga
macam trikomasi yaitu:
-Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah,
-Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau,
-Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.
sama seperti TV atau komputer yang mengalami kerusakan pada monitor, sehingga terkadang kita seperti kembali ke jaman dahulu, nonton TV hitam-putih. ha ha ha ah .........!!!!
Jenis buta warna inilah yang paling sering dialami dibandingkan jenis buta warna lainnya.
Dikromasi merupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:
-protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah dan perpaduannya berkurang,
-deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
-tritanopia untuk warna biru.
Sedangkan
monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua
penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada
jenis typical dan sedikt warna pada jenis atypical. Jenis buta warna ini
prevalensinya sangat jarang.
Buta
warna dapat dites dengan tes Ishihara, dimana lingkaran – lingkaran
berwarna yang beberapa diantaranya dirancang agar ada tulisan tertentu
yang hanya dapat dilihat atau tidak dapat dilihat oleh penderita buta
warna.
Seperti janji admin pada artikel di atas, pada artikel ini dilampirkan gambar atau foto-foto yang bisa pembaca gunakan untuk mencoba tes mata para pembaca, simak baik-baik yang gambar angka-angka berikut ini:
Angka-angka berapakah yang kalian lihat melalui gambar di bawah ini? | |||||
Jawabannya adalah: | |||||
Penglihatan Normal | Buta warna sebagian | ||||
kiri | kanan | Left | Right | ||
atas | 25 | 29 | atas | 25 | buram |
tengah | 45 | 56 | tengah | buram | 56 |
bawah | 6 | 8 | bawah | buram | buram |
Adakah yang tidak terbaca???
Kalo ada, kuatkan hati karena anda akan divonis buta warna jika
diperiksa nanti. Masih kurang? Di bawah masih ada lagi, Orang yang tanpa
buta warna akan tanpa kesulitan mengeja angka-angkanya. Sebaliknya,
penderita buta warna akan kesulitan menemukan angka yang tersembunyi
dalam gradasi warna tersebut:
dibawah adalah angka 2:
di bawah adalah angka 5
DI BAWAH ADALAH ANGKA 42
DI BAWAH ADALAH ANGKA 7
DI BAWAH ADALAH ANGKA 29
DI BAWAH ADALAH ANGKA 6
apakah ada yang tidak bisa anda baca? coba anda ulang sampai beberapa kali, kalau anda memang sudah tidak bisa membacaya, tidak usah mencongkel matanya sendiri, karena anda akan merasakan sakit yang luar biasa. Silahkan anda Konsultasi segera ke dokter terdekat di daerah anda. Jangan ke Dukun atau ke Tukang Ramal, cukup kedokter aja. mengerti kan?? he he he he
Sekian sedikit informasi dari saya, semoga berguna dan bermanfaat.
Salam.........!!!
No comments:
Post a Comment